Postingan Terakhir:
Postingan Terbaru

PERJALANAN KE LEVEL 4 (Berbagi)



Berawal dari membaca sebuah postingan dari seorang guru di sebuah media sosial pada bulan Maret tahun 2020 tentang surat  pembaTIK, membuat penulis penasaran dan membuka postingan tersebut. Tidak puas dengan itu saja, penulis juga mencari informasi di internet tentang apa sebenarnya pembaTIK tersebut. Setelah penulis mendapatkan informasi yang cukup valid dan detail melaui https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/, kemudian penulis memberanikan diri untuk mencoba untuk mendaftar di level 1 (Literasi). Pada level ini dilaksanakan diklat secara daring, penulis harus membaca beberapa modul berkaitan dengan pengintegrasian TIK dalam pembelajaran dan tentang Portal Rumah Belajar. Di akhir level diadakan ujian yang dilaksanakan secara daring pula. Alhamdulillah penulis dapat mengerjakan ujian tersebut dengan baik hingga dinyatakan lolos ke level 2 (Implementasi).

Pada level 2 ini metode pelatihan juga dilaksanakan secara daring. Pada level ini selain membaca peserta juga harus dituntut untuk dapat mengimplementasikan pengetahuan yang didapatkannya dalam pembelajaran. Tugas yang diberikan pada level dua yaitu pemanfaatan Portal Rumah Belajar dan membuat video proses pembelajaran yang menggunakan Portal Rumah Belajar. Pada level 2 ini penulis sempat tidak lulus karena tidak mengirimkan tugas akhir. Sempat merasa kecewa karena tidak lulus, penulis tidak pantang menyerah, akhirnya penulispun mengikuti level 2 pada gelombang berikutnya. Meskipun cukup berat karena kesibukan dalam melaksanakan pekerjaan sebagai guru. Namun penulis dapat berhasil sehingga dinyatakan lolos ke level 3 (Kreasi). 

Metode pelatihan yang dilaksanakan di level 3 pun masih daring. Peserta di level ini harus mengerjakan beberapa tugas, salah satunya adalah membuat video pembelajaran atau media pembelajaran interaktif. Berdasarkan pengalaman yang cukup dan ketertarikan penulis akan aplikasi-aplikasi yang baru akhirnya penulis lebih memilih membuat media pembelajaran interaktif menggunakan Articulate Storyline 360. Walaupun penulis baru mengenal aplikasi ini, penulis tidak pantang mundur untuk mempelajarinya. Seperti kata orang jawa bilang “barang katon moso ora biso” (barang kelihatan masak tidak bisa) artinya selama hal itu masih kelihatan, masih bisa dipelajari asal ada niat. Beberapa minggu setelah tugas dikirim akhirnya penulis dinyatakan lulus. Tidak itu saja setelah menanti beberapa minggu berikutnya tiba-tiba ada yang memasukkan kontak WA penulis ke dalam grup PembaTIK level 4. Betapa terkejutnya, Syukur alhamdulillah mungkin inilah yang dimaksud dengan rezeki orang menikah, rezekinya selalu ada saja. 

Saat ini penulis berada di pembaTIK level 4 (Berbagi). Pada level ini seharusnya coaching oleh Duta Rumah Belajar dilaksanakan di ibu kota Provinsi Jawa Tengah, karena sedang ada pandemi covid-19 akhirnya level 4 ini dilaksanakan secara daring penuh. “Wes klewat teles yo njegur sisan” (sudah terlanjur basah ya terjun sekalian) kata-kata ini yang menjadi pedoman sekarang. Berawal dari iseng coba-coba karena suka dengan pelatihan TIK akhirnya bisa sampai tahap ini merupakan hal yang luar biasa  bagi penulis. Yang paling penting dari tahap ini bagi penulis adalah bisa mengerjakan tugas di level ini yaitu berbagi praktik baik maupun kemampuan TIK kepada guru-guru khususnya di wilayah Kabupaten Pekalongan, menjadi juara itu hadiah bukan tujuan utama. Berbagi, selalu berbagi apa yang kita punyai. Mulailah dengan berbagi sekecil apapun itu. Ilmu itu untuk dibagi, bukan untuk dijual beli.

SALURAN PERNAPASAN MANUSIA

 a. Rongga hidung

        Udara yang kita hirup akan masuk ke dalam rongga hidung. Di dalam rongga hidung, udara pernapasan akan mengalami berbagai perlakuan. Udara akan disaring terlebih dahulu oleh rambut-rambut hidung dan selaput lendir. Udara juga mengalami penyesuaian suhu dan diatur kelembabannya ketika berada di dalam rongga hidung. Bernapas sebaiknya dilakukan dengan rongga hidung. Jika kita bernapas melalui mulut, udara tidak akan disaring. Udara kotor akan masuk dan menyebabkan gangguan pernapasan.


b. Tenggorokan

    Udara yang masuk ke rongga hidung diteruskan ke batang tenggorok (trakea). Batang tenggorok tersusun atas tulang-tulang rawan yang kemudian bercabang dua. Cabang batang tenggorok dinamakan bronkus. Cabang batang tenggorok yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu lagi menuju paru-paru kiri.


c. Paru-paru 

        Paru-paru kita terletak di dalam rongga dada di atas diafragma. Apakah diafragma itu? Diafragma adalah sekat antara rongga dada dan rongga perut. Manusia mempunyai sepasang paru-paru, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru dibungkus oleh selaput tipis, yaitu pleura. Di dalam paru-paru, cabang batang tenggorok (bronkus) membentuk percabangan, yaitu bronkiolus. Bronkiolus berhubungan langsung dengan gelembung-gelembung yang terdapat di paru-paru (alveolus). Perhatikan gambar 1.3 berikut ini!


        Di dalam alveolus terjadi pertukaran antara oksigen (O2 ) dengan karbon dioksida (CO2 ). Oksigen dibawa darah dan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh untuk membantu proses pembakaran sari-sari makanan (oksidasi). Proses pembakaran ini akan menghasilkan energi yang kita butuhkan untuk melakukan kegiatan. Sisa proses oksidasi berupa karbon dioksida dan uap air. Sisa proses oksidasi itu dibawa darah masuk ke alveolus kemudian dilepaskan keluar melalui hidung.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. LEMARI GURU - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger